Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan jumlah kelompok hacktivist yang menonjol di dunia online. Salah satu grup yang menarik perhatian adalah Laskar89. Terdiri dari sekelompok peretas terampil, Laskar89 telah membuat heboh secara online dengan serangan dunia maya dan kampanye media sosial mereka.
Laskar89 pertama kali mendapatkan ketenaran pada tahun 2015 ketika mereka meretas situs web Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai pembalasan atas penangkapan rekan-rekan hacktivist mereka. Sejak itu, kelompok ini terus melakukan serangan siber terhadap situs web pemerintah, lembaga keuangan, dan target penting lainnya.
Namun Laskar89 bukan hanya sekedar membuat kekacauan secara online. Kelompok ini juga menggunakan keterampilan peretasan mereka untuk aktivisme sosial, mengadvokasi isu-isu seperti transparansi pemerintah, kebebasan berbicara, dan hak asasi manusia. Mereka telah meluncurkan kampanye media sosial untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu ini dan untuk memobilisasi dukungan bagi perjuangan mereka.
Salah satu kampanye Laskar89 yang paling menonjol adalah gerakan #SaveAhok, yang bertujuan untuk menarik perhatian terhadap pemenjaraan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, juga dikenal sebagai Ahok, atas tuduhan penodaan agama. Kelompok ini melancarkan serangkaian serangan dunia maya terhadap situs web pemerintah dan mengorganisir protes untuk menuntut pembebasannya.
Terlepas dari metode mereka yang kontroversial, Laskar89 telah mengumpulkan banyak pengikut secara online, dengan ribuan pendukung di media sosial. Tindakan mereka telah memicu perdebatan tentang peran hacktivisme dalam masyarakat saat ini dan efektivitas penggunaan serangan dunia maya sebagai bentuk protes.
Meskipun ada yang memandang Laskar89 sebagai penjahat dunia maya, ada pula yang melihat mereka sebagai Robin Hood modern yang berjuang melawan korupsi dan ketidakadilan. Apa pun pendapat Anda, tidak dapat disangkal bahwa Laskar89 telah memberikan dampak yang signifikan di dunia online dan menunjukkan bahwa hacktivisme dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahan sosial.